MANFAAT KETIKA BERPUASA

ASSALAMUALAIKUM...
dan salam sejahtera kepada readers sekalian.





baca jangan tak baca semoga posting ini membuatkan kita faham bahawa allah sangat sayangkan kita :)

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,



Surah Albaqaroh Ayat 183

 عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الصِّيَامُ جُنَّةٌ فَلَا يَرْفُثْ وَلَا يَجْهَلْ وَإِنْ امْرُؤٌ قَاتَلَهُ أَوْ شَاتَمَهُ فَلْيَقُلْ إِنِّي صَائِمٌ مَرَّتَيْنِ وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَخُلُوفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ تَعَالَى مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ يَتْرُكُ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ وَشَهْوَتَهُ مِنْ أَجْلِي الصِّيَامُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا
dari [Abu Hurairah radliallahu 'anhu]; Bahawa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Shaum itu benteng, maka (orang yang melaksanakannya) janganlah berbuat kotor (rafats) dan jangan pula berbuat bodoh. Apabila ada orang yang mengajaknya berkelahi atau menghinanya maka katakanlah aku sedang shaum (ia mengulang ucapannya dua kali). Dan demi Dzat yang jiwaku berada di tanganNya, sungguh bau mulut orang yang sedang shaum lebih harum di sisi Allah Ta'ala dari pada harumnya minyak misik, karena dia meninggalkan makanannya, minuman dan nafsu syahwatnya karena Aku. Shaum itu untuk Aku dan Aku sendiri yang akan membalasnya dan setiap satu kebaikan dibalas dengan sepuluh kebaikan yang serupa".HR.Sohih Bukhori









Esok dah masuk bulan ramadhan, dan juga merupakan kesempatan bagi umat muslim untuk menjalankan kewajiban berpuasa dan peluang mendapatkan pahala sebanyak-banyaknya juga terbuka. Dengan niat yang kuat dan ikhlas, ibadah puasa dapat kita jalani dengan maksimum sekaligus memberikan manfaat yang maksimum juga bagi diri kita. Selain menjadi ladang pahala bagi umat muslim, berpuasa juga memiliki manfaat yang luar biasa bagi kesihatan tubuh manusia itu sendiri.


 Dengan berpuasa, akan diperoleh manfaat secara biopsikososial berupa kesihatan jasmani, rohani dan sosial. Rahasia kesihatan yang dijanjikan dalam berpuasa inilah yang menjadi daya tarik ilmuwan untuk meneliti berbagai aspek kesihatan puasa secara psikobiologis, imunopatofisilogis dan biomolekular.
Para pakar nutrisi dunia mendefinisikan puasa atau kelaparan (starvasion) sebagai pantangan mengkonsumsi nutrisi baik secara total atau sebagian dalam jangka panjang atau jangka pendek. Sedangkan konsep puasa dalam Islam secara substansial adalah menahan diri tidak makan, minum dan berhubungan suami isteri mulai terbit fajar hingga terbenam matahari dengan disertai niat. Sehingga puasa juga memiliki perbezaan dibandingkan starvasi atau menahan lapar biasa.
Seorang doktor dari Perancis dan peraih Nobel bidang kedoktoran, Alexis Karel terkait manfaat puasa untuk kesihatan mengatakan, "Walaupun pada awal puasa terasa lapar dan kadang-kadang terjadi gangguan urat saraf hingga merasakan lemas, dan akan timbul fenomena tersembunyi yang jauh lebih baik dan lebih penting setelah itu. Pada saat itu terjadi sirkulasi darah bersamaan dengan terjadinya pembakaran lemak yang tertimbun di bawah kulit lalu ia akan menggerakkan semua urat saraf dengan berbagai variabelnya yang khusus untuk menjaga agar tetap stabil dan berada dalam kondisi sempurna demi menjaga keselamatan fungsi dan kerja jantung."

Puasa pada dasarnya merupakan tunjang relaksasi, istirahat, dan bebas dari pekerjaan dan kesibukkan rutin. Saat berpuasa, produksi asid akan menurun dan tidak akan menyebabkan luka di dalam perut. Sebahagian beranggapan bahawa puasa sebagai faktor munculnya penyakit gastrik, namun menurut para pakar kesihatan, puasa menyihatkan perut dan menyembuhkan bagi yang menderita sakit gastrik. Pengaturan makan yang baik selama berpuasa, akan memperbaiki dan menyembuhkan penyakit gastrik. Sakit gastrik selalunya terjadi disebabkan makan yang tidak teratur, banyak makan makanan berlemak, minum kopi dan soda sepanjang hari, merokok, dan stres.


Sepanjang 11bulan(tolak 1 bulan berpuasa) kita mengambil berbagai jenis makanan, pola makan yang tidak sihat, dan lewat makan, akan membuatkan lemak dan racun menumpuk di dalam tubuh kita, dan  puasa merupakan kesempatan yang terbaik untuk mengangkat atau membuang racun dan lemak dari tubuh badan. Menurut para pakar kesihatan, berpuasa seperti membakar sampah yang telah menumpuk di dalam tubuh yang mengotori ruang tubuh badan kita. Mekanisme fisiologi puasa akan membuatkan tubuh berehat sepanjang hari,tenaga yang tersimpan di dalamnya akan digunakan untuk mengangkat tumpukan racun yang tertimbun selama 11 bulan tersebut.

Dokter Hassan Muzaffari, pakar kesihatan dari Universiti Ilmu Kedoktoran Yadz, juga menilai puasa sebagai faktor penting untuk mengangkat atau membuang racun dalam tubuh. Pada saat berpuasa, pengambilan makanan yang mengandung zat-zat berbahaya untuk kesihatan boleh dikurangkan atau bahkan dihilangkan. Dengan demikian, fungsi detox pada tubuh akan berkerja dengan baik untuk membantu membuang racun yang ada dalam tubuh. Detox itu sendiri merupakan salah satu proses menghilangkan racun dengan cara berpuasa. Berbagai literatur kedoktoran menyebut, bahawa segala jenis makanan pada masa sekarang ini boleh dikatakan mengandungi bahan-bahan beracun. Zat-zat ini bercampur pada makanan selama proses pembuatan mahupun pengawetannya.

Kondisi itu diperparah dengan banyaknya racun yang kita hirup bersama udara, baik dari knalpot kendaraan, gas-gas pabrik, dan racun-racun obat yang semuanya diserap tanpa kontrol. Dokter Mac Fadon, salah seorang dokter kelas dunia yang fokus mengkaji masalah puasa dan pengaruhnya mengatakan, "Semua orang membutuhkan puasa meskipun ia tidak sakit. Karena racun-racun makanan dan obat-obatan sering terakumulasi di dalam tubuh, sehingga akan membuatnya jatuh sakit, dan membebaninya hingga memperlemah aktivitasnya." Sementara kepala Ahli Gizi Rumah Sakit Max di India Ritika Samaddar menjelaskan, puasa bisa membersihkan sistem pada diri seseorang. Hal ini lantaran saat berpuasa sistem pencernaan akan beristirahat dan mendetoksifikasi tubuh manusia.

Dengan terangkatnya racun, tubuh kita akan terasa ringan dan bergairah. Dengan demikian, sepanjang bulan Ramadhan tubuh kita sepenuhnya akan bersih dan terhindar dari berbagai jenis penyakit. Namun, tentu saja orang yang berpuasa juga harus memiliki pola makan yang sehat selama sahur dan berbuka serta mengindari makan berlebihan.

Seorang ahli gizi dari Iran, Dokter Farzad Babai mengatakan, "Berdasarkan sebuah penelitian, puasa bagi penderita lemak darah sangat bermanfaat dan akan mengatur kadar lemak jahat dalam darah dan akan meningkatkan kadar lemak baik dalam darah. Beberapa penderita diabetes jenis kedua juga dapat menjalani puasa dan merasakan manfaat-manfaat ibadah ini bagi kesehatan mereka. Puasa memiliki pengaruh besar bagi mereka yang menderita berbagai jenis penyakit akibat pola makan yang salah atau penderita obesitas."


Salah satu manfaat penting puasa untuk kesehatan tubuh adalah melawan kegemukan. Sekarang terbukti ada banyak dampak bahaya akibat obesitas dan para pakar juga telah merekomendasikan berbagai metode untuk mengatasinya. Di antara metode itu adalah diet jangka panjang untuk mengurangi berat badan, olahraga teratur, menggunakan sauna dan lain-lain. Agama sendiri mencela sifat rakus dan melarang para pengikutnya untuk bersikap seperti itu. Dalam Islam, ada banyak cara untuk melawan obesitas, seperti kita dianjurkan untuk berhenti makan sebelum kita benar-benar kenyang. Sebab, orang-orang yang makan secukupnya terbukti lebih kuat dan lebih sehat dibanding mereka yang rakus.

Dari segi psikologi dan moral, mereka yang selalu memenuhi perutnya dengan makanan tampak lebih dekat pada kesombongan dan mereka jauh dari kebanyakan nilai-nilai spiritual. Cara lain untuk melawan obesitas adalah berpuasa. Pada saat puasa terjadi pembatasan kalori sehingga total kalori yang dimakan lebih rendah dibandingkan hari biasa. Jika konsumsi kalori dikurangi, maka itu akan mengurangi energi dan gemuk berlebih. Dari segi kesehatan, tubuh proporsional sangat menguntungkan. Kegemukan disebut-sebut sebagai salah satu faktor penyebab penyakit gula, ginjal, jantung koroner, dan tekanan darah tinggi. Kegemukan juga dapat menyebabkan berkurangnya kekuatan tubuh dan menghambat aktivitas tubuh.

Oleh sebab itu, puasa kerap dikatakan dapat digunakan sebagai terapi kesehatan. Orang yang kegemukan disarankan untuk berpuasa karena puasa dapat menurunkan berat badan. Sehingga orang yang obesitas tidak perlu mengkonsumsi obat-obatan untuk menurunkan berat badan. Namun, puasa tidak semata-mata untuk mengurangi kegemukan, tapi untuk meningkatkan ketaqwaan dan memiliki motivasi untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt.


Tidak hanya untuk mengurangi kegemukan, puasa juga bisa menjaga kesehatan mental dan sistem saraf seseorang, dokter Sayid Mahmoud Najafi, pakar psikologi dari Iran mengatakan, "Berdasarkan temuan terbaru dan hasil riset ilmiah, puasa dapat mengurangi stres dan depresi pada seseorang. Hasil riset ilmiah menunjukkan bahwa sepanjang bulan Ramadhan, terjadi penurunan signifikan angka bunuh diri dan tindakan kriminal lainnya juga relatif menurun di bulan puasa." (IRIB Indonesia)

Inilah Beberapa Manfaat Dibalik  Puasa Terhadap Kesehatan Manusia :
1. Keseimbangan anabolisme dan katabolisme
Berbeda dengan kelaparan atau starvasi dalam berbagai bentuk dapat mengganggu kesehatan tubuh. Namun sebaliknya, dalam puasa ramadhan terjadi keseimbangan anabolisme dan katabolisme yang berakibat asam amino dan berbagai zat lainnya membantu peremajaan sel dan komponennya memproduksi glukosa darah dan mensuplai asam amino dalam darah sepanjang hari. Cadangan protein yang cukup dalam hati karena asupan nutrisi saat buka dan sahur akan tetap dapat menciptakan kondisi tubuh untuk terus memproduksi protein esensial lainnya seperti albumin, globulin dan fibrinogen. Hal ini tidak terjadi pada starvasi jangka panjang, karena terjadi penumpukan lemak dalam jumlah besar, sehingga beresiko terjadi sirosis hati. Sedangkan saat puasa di bulan ramadhan, fungsi hati masih aktif dan baik.
2. Tidak akan mengakibatkan pengasaman dalam darah.
Kemudian juga berbeda dengan starvasi, dalam puasa Islam penelitian menunjukkan asam amino teroksidasi dengan pelan dan zat keton tidak meningkat dalam darah sehingga tidak akan mengakibatkan pengasaman dalam darah.
3. Tidak berpengaruh pada sel darah manusia
Dalam penelitian, saat puasa tidak berpengaruh pada sel darah manusia & tidak terdapat perbedaan jumlah retikulosit, volume sel darah merah serta rata-rata konsentrasi hemoglobin (MCH, MCHC) dibandingkan dengan orang yang tidak berpuasa.
4. Puasa pada penderita diabetes tipe 2 tidak berpengaruh
Puasa ramadhan pada penderita diabetes tipe 2 tidak berpengaruh dan tidak terdapat perbedaan protein gula, protein glikosilat dan hemoglobin glikosilat. Namun pada penderita diabetes tipe tertentu sebaiknya harus berkonsultasi dengan dokter bila hendak berpuasa. Diantaranya adalah penderita diabetes dengan keton meningkat, sedang hamil, usia anak atau komplikasi lain seperti gagal ginjal dan jantung.
5. Pengaruh pada Ibu hamil dan menyusui
Terdapat sebuah penelitian puasa pada ibu hamil, ibu menyusui, dan kelompok tidak hamil dan tidak menyusui di perkampungan Afika Barat. Ternyata dalam penelitian tersebut disimpulkan tidak terdapat perbedaan kadar glukosa serum, asam lemak bebas, trigliserol, keton, beta hidroksi butirat, alanin, insulin, glucagon dan hormon tiroksin.
6. Pengaruh pada janin saat ibu hami berpuasa
Penelitian di Departemen Obstetri dan Ginekologi dari Gaziantep University Hospital, terhadap 36 wanita sehat dengan kehamilan tanpa komplikasi berturut-turut dari 20 minggu atau lebih, yang berpuasa selama bulan Ramadhan untuk mengevaluasi efek Ramadan pada janin, pengukuran Doppler ultrasonografi dalam peningkatan diameter biparietal janin (BPD), peningkatan panjang tulang paha janin (FL), meningkatkan berat badan diperkirakan janin (EFBW), profil biofisik janin (BPP), indeks cairan amnion (AFI), dan rasio arteri umbilikalis sistol / diastol (S / D) rasio.
Kortisol serum ibu, trigliserida, kolesterol total, low-density lipoprotein (LDL), high density lipoprotein (HDL), very Low density lipoprotein (VLDL), dan LDL / HDL rasio juga dievaluasi sebelum dan sesudah Ramadhan. Hasil penelitian menunjukkan, tidak ada perbedaan signifikan yang ditemukan antara kedua kelompok untuk usia janin, berat badan ibu, perperkiraan kenaikan berat badan janin (EFWG), BPP janin, AFI, dan rasio arteri umbilikalis S / D.
7. Penurunan glukosa dan berat badan
Studi kohort dilakukan pada 81 mahasiswa Universitas Teheran of Medical Sciences saat berpuasa. Dilakukan evaluasi berat badan, indeks massa tubuh (BMI), glukosa, trigliserida (TG), kolesterol, lipoprotein densitas rendah (LDL), high density lipoprotein (HDL), dan Very Low density lipoprotein (VLDL), sebelum dan sesudah Ramadhan. Studi ini menunjukkan bahwa puasa Ramadhan menyebabkan penurunan glukosa dan berat badan. Meskipun ada penurunan yang signifikan dalam frekuensi makan, peningkatan yang signifikan dalam LDL dan penurunan HDL tercatat pada bulan Ramadhan. Tampaknya efek puasa Ramadhan pada tingkat lipid dalam darah mungkin berkaitan erat dengan pola makan gizi atau respon kelaparan biokimia.
8. Pengaruh pada fungsi kelenjar gondok
Ketika berpuasa ternyata juga terbukti tidak berpengaruh pada fungsi kelenjar gondok manusia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan kadar plasma tiroksin (TS),tiroksin bebas, tironin triyodium dan hormon perangsang gondok (TSH) pada penderita laki-laki yang berpuasa.
9. Pengaruh pada hormon virgisteron
Sedangkan pada penelitian hormon wanita tidak terjadi gangguan pada hormon virgisteron saat melaksanakan puasa. Tetapi, 80% populasi penelitian menunjukkan penurunan hormon prolaktin. Penelitian ini menunjukkan harapan baru bagi penderita infertilitas atau kemandulan wanita yang disebabkan peningkatan hormon prolaktin. Sehingga saat puasa, wanita tetap berpeluang besar untuk tetap pada kondisi subur.
10. Bermanfaat Bagi Jantung
Beberapa penelitian menyebutkan sebenarnya tidak terdapat perbedaan yang mencolok saat berpuasa dibandingkan saat tidak berpuasa. Puasa Ramadhan tidak mempengaruhi secara drastis metabolisme lemak, karbohidrat dan protein. Meskipun terjadi peningkatan serum uria dan asam urat sering terjadi saat terjadi dehidrasi ringan saat puasa. Saat berpuasa ternyata terjadi peningkatan HDL dan apoprotein alfa1. Penurunan LDL sendiri ternyata sangat bermanfaat bagi kesehatan jantung dan pembuluh darah. Beberapa penelitian "chronobiological" menunjukkan saat puasa Ramadhan berpengaruh terhadap ritme penurunan distribusi sirkadian dari suhu tubuh, hormon kortisol, melatonin dan glisemia. Berbagai perubahan yang meskipun ringan tersebut tampaknya juga berperan bagi peningkatan kesehatan manusia.
11. Memperbaiki dan merestorasi fungsi dan kinerja sel
Saat puasa terjadi perubahan dan konversi yang masif dalam asam amino yang terakumulasi dari makanan, sebelum didistribusikan dalam tubuh terjadi format ulang. Sehingga, memberikan kesempatan tunas baru sel untuk memperbaiki dan merestorasi fungsi dan kinerjanya. Pola makan saat puasa dapat mensuplai asam lemak dan asam amino penting saat makan sahur dan berbuka. Sehingga terbentuk tunas-tunas protein , lemak, fosfat, kolesterol dan lainnya untuk membangun sel baru dan membersihkan sel lemak yang menggumpal di dalam hati. Jumlah sel yang mati dalam tubuh mencapai 125 juta perdetik, namun yang lahir dan meremaja lebih banyak lagi.
12. Sangat efektif meningkatkan konsentrasi urin dalam ginjal serta meningkatkan kekuatan osmosis urin
Penghentian konsumsi air selama puasa sangat efektif meningkatkan konsentrasi urin dalam ginjal serta meningkatkan kekuatan osmosis urin hingga mencapai 1000 sampai 12.000 ml osmosis/kg air. Dalam keadaan tertentu hal ini akan memberi perlindungan terhadap fungsi ginjal. Kekurangan air dalam puasa ternyata dapat meminimalkan volume air dalam darah. Kondisi ini berakibat memacu kinerja mekanisme lokal pengatur pembuluh darah dan menambah prostaglandin yang pada akhirnya memacu fungsi dan kerja sel darah merah.
13. Dalam keadaan puasa ternyata dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh
Penelitian menunjukkan saat puasa terjadi peningkatan limfosit hingga sepuluh kali lipat. Kendati keseluruhan sel darah putih tidak berubah ternyata sel T mengalami kenaikkan pesat. Pada penelitian terbaru menunjukkan bahwa terjadi penurunan kadar apo-betta, menaikkan kadar apo-alfa1 dibandingkan sebelum puasa. Kondisi tersebut dapat menjauhkan serangan penyakit jantung dan pembuluh darah.
14. Penurunan berbagai hormon salah satu rahasia hidup jangka panjang
Penelitian endokrinologi menunjukkan bahwa pola makan saat puasa yang bersifat rotatif menjadi beban dalam asimilasi makanan di dalam tubuh. Keadaan ini mengakibatkan penurunan pengeluaran hormon sistem pencernaan dan insulin dalam jumlah besar. Penurunan berbagai hormon tersebut merupakan salah satu rahasia hidup jangka panjang.
15. Bermanfaat dalam pembentukan sperma
Manfaat lain ditunjukan dalam penelitian pada kesuburan laki-laki. Dalam penelitian tersebut dilakukan penelitian pada hormon testoteron, prolaktin, lemotin, dan hormon stimulating folikel (FSH), Ternyata hasil akhir kesimpulan penelitian tersebut puasa bermanfaat dalam pembentukan sperma melalui perubahan hormon hipotalamus-pituatari testicular dan pengaruh kedua testis.
16. Bermanfaat untuk penderita radang persendian (encok) atau rematoid arthritis
Manfaat lain yang perlu penelitian lebih jauh adalah pengaruh puasa pada membaiknya penderita radang persendian (encok) atau rematoid arthritis. Parameter yang diteliti adalah fungsi sel penetral (netrofil) dan progresifitas klinis penderita. Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa terdapat korelasi antara membaiknya radang sendi dan peningkatan kemampuan sel penetral dalam membasmi bakteri.
17. Memperbaiki hormon testoteron dan performa seksual
Dalam sebuah jurnal endokrin dan metabolisme dilaporkan penelitian puasa dikaitkan dengan hormon dan kemampuan seksual laki-laki. Penelitian tersebut mengamati kadar hormon kejantanan (testoteron), perangsang kantung (FSH) dan lemotin (LH). Terjadi perubahan kadar berbagai hormon tersebut dalam tiap minggu. Dalam tahap awal didapatkan penurunan hormon testoteron yang berakibat penurunan nafsu seksual tetapi tidak menganggu jaringan kesuburan. Namun hanya bersifat sementara karena beberapa hari setelah puasa hormon testoteron dan performa seksual meningkat pesat melebihi sebelumnya
18. Memperbaiki kondisi mental secara bermakna
Seorang peneliti diMoskow melakukan penelitian pada seribu penderita kelainan mental termasuk skizofrenia. Ternyata dengan puasa sekitar 65% terdapat perbaikan kondisi mental yang bermakna. Berbagai penelitian lainnya menunjukkan ternyata puasa Ramadhan juga mengurangi risiko kompilkasi kegemukan, melindungi tubuh dari batu ginjal, meredam gejolak seksual kalangan muda dan penyakit lainnya yang masih banyak lagi.
19. Peningkatan komunikasi psikososial baik dengan Allah dan sesama manusia
Manfaat puasa bagi kehidupan psikososial memegang peranan penting dalam kesehatan manusia. Dalam bulan puasa terjadi peningkatan komunikasi psikososial baik dengan Allah dan sesama manusia. Hubungan psikologis berupa komunikasi dengan Allah akan meningkat pesat, karena puasa adalah bulan penuh berkah. Setiap doa dan ibadah akan berpahala berlipat kali dibandingkan biasanya. Bertambahnya kualitas dan kuantitas ibadah di bulan puasa akan juga meningkatkan komunikasi sosial dengan sesama manusia baik keluarga, saudara dan tetangga akan lebih sering. Berbagai peningkatan ibadah secara langsung akan meningkatkan hubungan dengan Pencipta dan sesamanya ini akan membuat jiwa lebih aman, teduh, senang, gembira, puas serta bahagia.
20. Menurunkan adrenalin


Keadaan psikologis yang tenang, teduh dan tidak dipenuhi rasa amarah saat puasa ternyata dapat menurunkan adrenalin. Saat marah terjadi peningkatan jumlah adrenalin sebesar 20-30 kali lipat. Adrenalin akan memperkecil kontraksi otot empedu, menyempitkan pembuluh darah perifer, meluaskan pembuluh darah koroner, meningkatkan tekanan darah arterial dan menambah volume darah ke jantung dan jumlah detak jantung. Adrenalin juga menambah pembentukan kolesterol dari lemak protein berkepadatan rendah. Berbagai hal tersebut ternyata dapat meningkatkan resiko penyakit pembuluh darah, jantung dan otak seperti jantung koroner, stroke dan lainnya.
21. Menambah jumlah sel darah putih dan meningkatkan daya tahan tubuh
Pada minggu pertama puasa belum ditemukan pertumbuhan sel darah putih. Namun, mulai hari ketujuh (minggu kedua), penambahan sel darah putih pesat sekali. Darah putih merupakan unsur utama dalam sistem pertahanan tubuh.
22.   Membebaskan tubuh dari racun, kotoran, dan ampas yang merusak kesehatan.

diolah berbagai sumber untuk :@DakwahAct

No comments

Powered by Blogger.